我听见我忘记,我看见我记住,我做我了解
(Wo ting jian wo
wangji, Wo kan jian wo ji zhu, Wo zuo wo liao jie)
Aku mendengar Aku lupa, Aku melihat Aku ingat, Aku
melakukan Aku mengerti
---Konghucu---
2500 tahun yang lalu, jauh sebelum
John Dewey mengemukakan ide tentang experiential learning (pembelajaran melalui
pengalaman), Konghucu sudah memberikan intisari dari pembelajaran melalui
pengalaman dengan membandingkan tiga model pembelajaran yang umum dan paling
sederhana. Konghucu menunjuk kepada poin
yang sangat utama didalam pendidikan, yaitu pentingnya learning by doing. Jika
dilihat dari reaksi Dewey di dalam gerakan progressive
education dia, terlihat bahwa terjadi kemunduran dalam dunia pendidikan
yang selama berabad-abad lamanya. Protes
Dewey terhadap pendidikan tradisional adalah karena pendidikan tradisional
sudah sekian lama menerapkan pendidikan yang hanya berhenti pada level kognitif
dimana metode pembelajarannya hanya satu, yaitu monolog dari guru kepada
murid. Protes Dewey ini berresonansi
dengan Paulo Freire yang mengkritik metode banking
information yang adalah metode monolog dari guru ke murid. Di dalam pendidikan tradisional, guru sebagai
pemegang otoritas pengetahuan mengajar murid dengan cara memberitahukan murid
apa yang dianggap sebagai hal yang benar.
Dengan demikian murid hanya mendengar instruksi guru dan menerimanya
demikian saja. Konsekuensinya metode
belajar yang paling efektif adalah menghafalkan instruksi guru. Pengertian akan instruksi tidak diperlukan,
sebab selama murid mampu menjawab sesuai dengan instruksi gurunya, maka proses
belajar mengajar sudah dianggap sukses.
Otomatis metode penilaian pun mengikuti asumsi tersebut dan dibuatkan
sistem pengetesan yang hanya mengetes pengetahuan yang sudah disampaikan oleh
guru.
Misal guru mengajarkan bahwa Gunung
Semeru ada di Jawa Timur, Gunung Agung ada di Bali, Gunung Jaya Wijaya ada di
Papua, dan seterusnya, maka untuk mengetes apakah belajar mengajar sukses,
dibuatlah tes yang bertanya: Gunung Agung ada dimana? Di Jawa Timur ada gunung apa? Demikian dan seterusnya. Pengetahuan murid akan sangat bergantung
kepada instruksi dari guru. Hanya
instruksi dari guru sajalah yang menjadi kebenaran. Sehingga pengetahuan menjadi terbatas kepada
monolog dari guru. Batasan tersebut
menjadi lebih sempit lagi ketika proses pengajarannya hanya memberikan
instruksi yang diterima melalui proses menghafal. Segala jawaban yang berbeda dengan instruksi
yang diberikan oleh guru dianggap sebagai jawaban yang keliru dan mendapatkan
penalti di dalam ujian. Ketika murid mampu
menghafal dengan akurat, maka murid dianggap pandai. Sehingga mereka-mereka yang kurang akurat
dalam hafalan mereka dianggap kurang pandai.
Murid-murid yang memberikan jawaban yang tidak sama persis dengan
instruksi guru dianggap keliru. Sehingga
murid yang tidak menggunakan metode menghafal mengalami kegagalan dalam
menghadapi ujian. Akhirnya mereka yang
gagal ini dianggap bodoh. Dititik inilah
para pendidik yang sungguh-sungguh memahami seluk beluk pendidikan melakukan
protes. Dewey memprotes melalui konsep experiential learning. Friere memprotes melalui kalimat yang tajam
yaitu Pedagogy of the Oppressed
(pendidikan mereka yang tertindas).
Howard Gardner juga memprotes melalui teori Multiple Intelligences dia.
Konghucu sudah mengingatkan 25 abad
sebelumnya bahwa jika kita hanya mendengar maka kita akan lupa, dan jika kita
hanya melihat maka kita hanya ingat, tetapi jika kita melakukan barulah kita
bisa mengerti. Pikiran Konghucu ini
menerobos alam pendidikan sampai kepada intisari pembelajaran yang sejati. Bagi Konghucu tidaklah cukup hanya dengan
mendengarkan instruksi. Murid akan
mengalami kondisi lupa, dan ini tidak bisa dihindari. Perkataan Konghucu ini seharusnya menjadi
kritik bagi model pembelajaran yang hanya kondusif untuk guru bermonolog dan
murid bekerja keras untuk menghafal.
Step berikutnya seharusnya adalah dengan melihat contoh. Ketika ada contoh yang dapat dilihat oleh
murid, maka murid jadi ingat. Tetapi
mengingat saja tidaklah cukup sebetulnya.
Murid boleh mengingat bahwa, misal, roda itu bundar. Tetapi adalah sangat lemah pendidikan jika
murid tidak pernah mengerti mengapa roda itu bundar. Dari tiga hasil: lupa, ingat, dan mengerti,
Konghucu mengingatkan bahwa mengerti adalah jauh lebih superior.
Benjamin Bloom setuju dengan
pemikiran dari Konghucu ini ketika dia meletakkan level mengerti di atas
mengingat. Bloom bahkan meletakkan
mengingat pada level paling bawah di dalam taxonomy
of learning dia. Pembelajaran paling
rendah levelnya adalah kemampuan mengingat sesuatu. Level berikutnya adalah mengerti. Dan masih ada empat level selanjutnya setelah
mengerti. Maka adalah sangat ironis jika
pendidikan nasional hanya berhenti pada level mengingat. Gap antara mengingat dengan mengerti itu
terlampau besarnya. Ingatan tidak pernah
akan menjadi pengertian tanpa ada katalisator metode belajar mengajar yang lain
yang digunakan. Selama metode yang
dipakai hanyalah instruksi dan menghafal, maka selamanya ingatan hanya berhenti
menjadi ingatan tanpa pernah ditransformasi menjadi pengertian. Tetapi heran sekali bahwa masyarakat kita
sangat meninggikan kemampuan mengingat.
Dulu ada acara TV yang namanya cerdas cermat. Cerdas cermat memberi penekanan yang sangat
besar kepada mengingat dan menghafal.
Model ujian pun menggunakan model yang hanya mengetes ingatan dan
otomatis kemampuan menghafal. Di
kalangan sekolah muncul istilah SKS yaitu bukan satuan kredit semester, tetapi
sistem kebut semalam. SKS hanya mungkin
dilakukan dengan satu metode yaitu menghafal.
Tidak ada metode lain yang bisa dipakai untuk kebutuhan SKS. Di dunia ini sangat jarang ditemukan orang
yang memiliki photographic memory. Yaitu suatu kemampuan mengingat yang seperti
memfoto hanya dengan melihat atau mendengar.
Secara umum manusia tidak memiliki photographic
memory. Lagipula, ingatan manusia
ada dua level. Yang pertama adalah short-term memory dan yang kedua adalah long-term memory. Yang paling banyak terjadi adalah short-term memory. Untuk short-term
memory menjadi long-term
dibutuhkan sesuatu yang sifatnya sangat menarik atau dramatis. Sehingga long-term
memory sangatlah selektif. Itu sebab
tidak bisa menggunakan metode menghafal yang dilakukan seminggu sebelum
ujian. Yang mungkin hanyalah SKS, sebab
dengan demikian kapasitas short-term
memory dapat mengatasi kebutuhan ujian.
Konsekuensinya adalah, selesai ujian ingatan itu tidak akan bertahan
lama. Ingatan itu akan hilang dengan
cepat. Otomatis apa yang dikatakan
belajar itu sebetulnya hanyalah belajar untuk menjawab soal ujian, dan bukan
belajar untuk mengerti.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sistem
pembelajaran seperti ini tentunya tidak akan mencapai gol pendidikan yang
seharusnya. Jika mengingat adalah level
pembelajaran paling bawah, kombinasi SKS dan sistem ujian yang lazim dipakai di
sekolah-sekolah di Indonesia dan bahkan pada level ujian nasional, adalah
berada pada level mengingat paling bawah, sebab hanya mampu menstimulasi short-term memory saja yang dalam waktu
singkat akan lupa. Sistem ini adalah
yang paling bawah dari yang paling bawah.
Lantas bagaimanakah sekolah dapat menjadi alat untuk berkontribusi dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa?
Jawabannya: tidak mungkin dapat berkontribusi positif selama masih
menggunakan penekanan hafalan. Yang
terjadi justru adalah kontribusi negatif.
Khususnya ketika para murid merasakan belajar menjadi beban yang
ujung-ujungnya sia-sia, yaitu tidak ada yang diingat setelah selesai
ujian. Belum lagi jika ditemukan bahwa
semua usaha keras belajar, yang disertai dengan tangisan, pengorbanan,
pertengkaran, dan lain sebagainya, ternyata sama sekali tidak ada gunanya di
dunia riil. Ditambah lagi dengan usaha
potong kompas manusia melalui jalan alternatif yaitu menyontek.
Ada
dua film yang mengetengahkan kritik akan upaya pembelajaran yang hanya
menekankan kepada mengingat dan menghafal.
Yang pertama adalah Dead Poets
Society dan yang kedua adalah The
Emperor’s Club. The Emperor’s Club secara khusus menyajikan suatu pertandingan yang
memuliakan ingatan di atas segalanya.
Diceritakan tentang suatu pertandingan ulang cerdas cermat oleh alumni
sekolah. Salah satu peserta – Sedgewick
Bell, yang adalah orang yang sangat sukses di bisnisnya, memukau banyak
penonton karena performanya yang memukau.
Tetapi akhirnya ditemukan bahwa Bell menggunakan alat canggih untuk
mendapatkan jawaban yang diberikan oleh asisten dia. Walaupun pada akhirnya ditemukan bahwa dia
menyontek, dia mampu mencapai final. Ini
adalah kritik kepada pendidikan tradisional yang tidak membawa orang pada gol
pendidikan yang seharusnya. Sedangkan Dead Poets Society langsung memberikan
tantangan kepada metode tradisional melalui guru literatur yang bernama John
Keating. Keating membawa murid-murid
kepada alam partisipasi dan pengalaman, yaitu alam pendidikan progresif seperti
yang dikemukakan oleh Dewey. Keating
berhasil menginspirasi para murid untuk menjadi pemikir yang tajam, sangat
berlawanan dengan metode tradisional instruksi dan menghafal yang membosankan
dan mematikan motivasi belajar para murid.
Konghucu
mengarahkan kepada pengertian. Bagi
dirinya, pengertian melampaui ingatan.
Ketika Konghucu belajar, dia tidak berhenti kepada ingatan, tetapi dia
berupaya mencapai pengertian. Bagi
Konghucu, pengertian tidak bisa dicapai hanya dengan mendengarkan instruksi
atau melihat contoh. Pengertian hanya
mungkin dicapai ketika pembelajar mempraktekan apa yang sedang
dipelajarinya. Keterlibatan pembelajar
menjadi krusial sekali di dalam proses pemahaman. Dewey menyuarakan hal yang sama di dalam
konsep pembelajaran melalui pengalaman.
Murid perlu memiliki pengalaman atas hal-hal yang dipelajarinya. Misal, untuk mengerti mengenai perubahan
unsur kimia yang kita kenal sebagai H2O tidaklah cukup jika murid hanya
mendengar instruksi atau melihat contoh.
Murid perlu mengalami sendiri bagaimana H2O menjadi es dan volumenya
membesar ketika berada di titik beku 0°C dan menguap menjadi uap ketika berada
di tidik didih 100°C. Pengalaman seperti
ini sangatlah berharga di dalam proses pengertian para murid.
Ketika
perspektif pedagogi ini dirubah menjadi bertujuan kepada pengertian, maka
seluruh dinamika proses belajar mengajar akan berubah pula secara
dramatis. Dengan keterlibatan aktif
murid, otomatis proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Belajar tidak lagi menjadi beban berat yang
ujungnya sia-sia. Belajar menjadi manis
sebab murid boleh mengerti. Secara
alamiah pengertian memberikan efek sukacita dalam hati orang yang mengerti. Secara alamiah pula ketika seseorang
melakukan apa yang dipelajarinya ada suatu kegembiraan di dalam hati. Ada penemuan akan hal-hal yang tidak dipahami
sebelumnya. Proses menemukan dimana ada
unsur kejutan merupakan daya tarik alamiah di dalam kita belajar. Ini adalah rahasia surga dan bumi. Karena itu perlu dipertimbangkan dengan
seksama pemilihan model pedagogi, sistem pembelajaran, penilaian, ujian, serta
kurikulum secara keseluruhan, supaya boleh mencapai level yang lebih tinggi
dari hanya sekedar mengingat. Di dalam
wilayah pendidikan formal saat ini khususnya yang didominasi oleh proses
menghafal perlu dirubah menjadi proses yang didominasi oleh melakukan dan
mengalami. Jika perubahan sudah terjadi
maka arah pembelajaran di sekolah boleh menuju kepada pengertian, level yang lebih
tinggi dari mengingat. Rahasia ini sudah
dikenali di dunia barat sejak sekitar 100 tahun lalu. Dan mereka sudah mereformasi pola pendidikan
formal mereka sejak 50 tahun yang lalu.
Jika Indonesia hendak bersaing dengan negara-negara lain, khususnya
negara-negara maju, perlu sekali terjadi reformasi pendidikan di Indonesia yang
merombak sistem menuju kepada pedagogi yang mengakomodasi pengertian.
Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'
ReplyDelete